|
Sejak 1 Mei 2006 Pengunjung : 136243 Hits : 1514714 hits Bulan Ini : 2113 users Hari Ini : 111 users Online : 2 users |
|
|
|
|
Rumah Hati Kamis, 13 Juli 06 - oleh : Redaksi
PKS-Kab.Bekasi OnLine : Pesan yang disampaikan murabbiyah kita ini mengingatkan kembali akan pentingnya peranan hati. Dari sinilah sebenarnya letak kekuatan manusia-manusia yang mampu mengubah sejarah. Karena itu, jangan tinggalkan rumah hati !
Saudara-saudaraku Muslimah tercinta yang dimuliakan Allah SWT, perkenankan pada tulisan ini saya ingin menyampaikan sebuah bingkisan hati, sebagai tanda kasih dari seorang hamba pada saudara-saudara yang dicintainya, agar Allah menautkan hati-hati kita dalam cinta dan syukur kepada-Nya. Bingkisan ini pula sebagai tanda sayang pada negeri tercinta nusantara, yang diatas bumi-Nya lah Allah mentakdirkan kita mengabdi kepada-Nya.
Bukan karena saya seorang perempuan bila bingkisan ini menyinggung soal rumah. Namun berangkat dari sebuah kesadaran dan kedalaman kalbu kita semua, bahwa siapapun kita, apapun jabatan kita, seberapapun harta yang kita miliki, setinggi apapun status akademik kita, selalu dan selalu kita membutuhkan tempat untuk kembali. Tempat dimana kita diidentifikasi secara apa adanya, dalam seluruh dimensi kemanusiaan kita. Tempat itu adalah rumah.
Saudaraku muslimah tercinta, bukanlah hal yang baru bagi kita, bahwa sebuah rumah memiliki arti lebih dari sekedar keberadaannya secara fisik. Bahwa dimensi non fisik adalah kekuatan yang sesungguhnya dari sebuah rumah. Bila ada seseorang yang berprestasi, atau selebriti sering informasi selanjutnya yang dituju adalah rumahnya. Demikian pula bila ada yang berbuat jahat, publik pun ingin tahu dari rumah seperti apa dia berasal. Rumah, ternyata punya pengaruh yang cukup kuat pada warna keadaan di sekelilingnya. Rumah � ternyata � tidak melulu berurusan dengan hal-hal mikro dan teknis. Namun patut diakui bahwa urusan makro, selalu mempunyai kaitan dengan rumah, setipis apapun itu. Setidaknya demikian kenyataan yang masih kita jumpai di negeri tercinta ini.
Sahabat-sahabat muslimah tercinta, dan hadirin yang dimuliakan Allah. Kita insan-insan rumahan ini, akhirnya sampai pada sebuah pertanyaan yang menggetarkan kalbu. Dari manakah gerangan rumah-rumah kita memperoleh kekuatan, agar penghuninya dapat menambah indah warna kehidupannya? Marilah sejenak kita membayangkan rumah-rumah kita. Dari manakah asal kekuatan berdaya elektromagnetis tinggi itu?
Ternyata ada sebuah �rumah� di dalam rumah, yang tak henti memancarkan gelombang pada setiap penghuninya. Ialah rumah hati. Sebuah ruang yang tak terdefinisikan secara fisik, namun dia ada. Kita semua dapat merasakannya. Rumah hati, adalah ruang milik bersama, seluruh anggota keluarga, segenap penghuni rumah. Rumah hati, adalah tempat diletakkannya definisi-definisi dasar, pemahaman-pemahaman pokok tentang kehidupan, perasaan, cara pandang bahkan tindak-tanduk dan tutur kata. Rumah hati adalah ruang yang senantiasa menyatukan setiap anggota keluarga seberapapun jauhnya mereka dari rumah. Rumah hati adalah ruang yang selalu menyediakan bahasa, seberapapun sulitnya mereka berkata-kata. Itulah sebuah ruang, yang hidup karena kesadaran akan hakekat penghambaan. Sebuah ruang yang ada, karena terpeliharanya keyakinan akan arti sebuah perjalanan menuju ridha Allah.
Saudaraku yang dimuliakan Allah, hati keluarga, membutuhkan penjaga, agar nyala kesadarannya tak redup tanpa seorangpun menyadarinya. Disinilah seorang ibu, mendapat kehormatan tugas peradabannya. Kepada rumah hati keluargalah seorang ibu, meletakkan prioritas upayanya :menjaga cahayanya, dan mengajak segenap anggota keluarga turut mencerahkannya. Demikianlah sebuah rumah terpelihara kekuatannya, dan lahirlah manusia-manusia berkualitas darinya.
Oleh : Ustadzah Yoyoh Yusroh Index Rubrik Tarbiyah | kirim ke teman | versi cetak Tidak ada komentar tentang artikel tarbiyah ini.
[ Back To Beranda ]
|
|
|
|
|
|