PK Sejahtera Kabupaten Bekasi
 
 

 
Beranda
Peta Situs
Tentang PK Sejahtera
Sejarah PK Sejahtera
Piagam Deklarasi
Visi dan Misi
Kebijakan Dasar
Keanggotaan
Rubrik

Interaktif
Download
Web Links
Buku Tamu
Kirim Artikel
Kontak Kami
Quran Online

Rubrik Utama
Info Keadilan
Kab. Bekasi & Jawa Barat
Parlementaria
Info DPD dan DPC/DPRa
Media Bicara PKS
Dunia Islam
MUSDA - 1

Rubrik Tarbiyah
Kaderisasi
Kisah & Hikmah
Imunitas Da'wah
Wanita & Keluarga
Tsaqafah
Samudera Hikmah
Bina Ruhul Jadid
Ulumul Qur'an

Pesan Singkat
Nama*
Email
Pesan*
  *harus diisi

Tools For Community
Who's Online Now
Statistik Situs

Statistik Situs
         Sejak 1 Mei 2006
Pengunjung : 136248
Hits : 1515251 hits
Bulan Ini : 2117 users
Hari Ini : 115 users
Online : 4 users

   


Syekh Yusuf Qardawi Harapkan Presiden Yudhoyono Pimpin Dunia Islam
Rabu, 03 Mei 06 - oleh : Redaksi

PKS-Kab.Bekasi OnLine : Di luar jadwal resmi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu ulama terkemuka dunia Syekh Yusuf Qardawi (83) di Hotel Sheraton, Doha, Qatar, Senin.

Wartawan ANTARA Asro Kamal Rokan yang ikut dalam rombongan lawatan Kepala Negara ke Timur Tengah, melaporkan pertemuan tersebut berlangsung penuh kekeluargaan dan bahkan diwarnai suasana haru.

Dalam pertemuan itu, Qardawi menyatakan Indonesia dapat menjadi pemimpin dunia Islam. Potensi itu sangat besar antara lain karena posisi Muslim Indonesia yang moderat. Islam di Indonesia telah menampilkan wajah yang baik, tidak berlebihan.

"Dalam posisi itu, saya mengharapkan Presiden dapat berperan untuk memimpin dunia Islam, mendorong kemajuan dunia Islam," kata Qardawi.

Ketua Majelis Fatwa Muslim Eropa, yang fatwa-fatwanya sangat berpengaruh itu, menyebutkan pula bahwa kebangkitan Islam dunia diharapkan muncul dari Indonesia. Untuk itu, ia berharap Presiden Yudhoyono dapat mengambil peran sebagai pemimpin dunia Islam.

"Banyak yang harus kita perbaiki di dunia Islam, kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan harus dapat kita selesaikan," ujarnya.

Qardawi juga mengatakan, demokrasi dan Islam tidak perlu dipertentangkan. Para pemimpin, lanjutnya, haruslah bertanggungjawab terhadap orang yang dipimpinnya. "Kita harus bertanggung jawab kepada yang kita pimpin, bukan kepada negara asing," tegasnya.

Dunia Islam, lanjutnya lagi, tidak boleh lagi saling menyalahkan. Rakyat jangan menyalahkan pemimpinnya. Tidak boleh ada anarki. Negara muslim harus saling bekerja sama, ujarnya.

Yusuf Qardawi, ulama kharismatis yang tidak mudah untuk ditemui karena kesibukannya. Namun, menurut Dubes RI di Qatar Abdul Wahid Maktub, Qardawi yang justru mengambil prakarsa untuk bertemu Presiden Yudhoyono. Untuk menghargai ulama berpengaruh itu, Presiden merasa berkewajiban mengundang Qardawi.

Qardawi mengatakan, ia telah lama mendengar cerita tentang komitmen Presiden Yudhoyono untuk kemajuan Islam. "Saya datang ke sini untuk mengetahui apakah cerita itu benar. Saya ingin mendengarkannya langsung dari Presiden," ujar Qardawi, yang didampingi dua asistennya.

Setelah mendapat penjelasan dari Presiden tentang kondisi umat Islam dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendorong kemajuan Islam, Qardawi menyebutkan bahwa ulama dan pemerintah haruslah bersama-sama, tidak berbeda satu dengan lainnya.

"Kami mendengar Presiden dekat dengan ulama, itu baik karena ulama dan pemerintah sebaiknya tidak dalam posisi yang berjauhan," kata Qardawi.

Suasana Haru
Kedatangan Yusuf Qardawi ke tempat Presiden menginap, disambut hangat Presiden Yudhoyono. Ia didampingi Menteri Agama Maftuh Basyuni, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Ketua Presidium ICMI Marwah Daud Ibrahim dan Nanat Fatah Nasir, Ketua Peratuan Islam Shidiq Aminullah, Guru Besar UIN Jakarta Nazaruddin Syamsuddin, dan Ketua Al Washliyah M Aziz Ritonga.

Pada kesempatan langka itu pula, Presiden meminta izin Qardawi agar kedua puteranya Agus Harimurti dan Edhi Baskoro hadir di ruang pertemuan itu.

Suasana mendadak haru ketika Presiden mengundang Qardawi ke Indonesia. Atas undangan itu, Qardawi mengatakan, "Saya bukanlah tamu, karena saya telah sejak lama menjadi bagian dari rakyat Indonesia. Saya sudah berkenalan dengan Indonesia, buku-buku saya banyak diterjemahkan di Indonesia," katanya.

Pernyataan Qardawi sebagai bagian dari rakyat Indonesia itu, sangat mengharukan yang hadir. Nazarudin Umar, Marwah Daud Ibrahim, dan Nanat Natsir menuturkan suasana hening. "Saya menangis mendengar kedekatan Qardawi dengan kita," ujar Nazaruddin Umar.

Nazarudin mengatakan sangat terkesan dengan pribadi dan pemikiran Qardawi. "Dia figur yang moderat, diterima semua pihak baik Suni, Syiah, maupun Wahabi. Dia meminta kita tidak membenci orang lain, bahkan juga terhadap yang tidak seagama," kata Nazaruddin Umar.

Menurut Marwah, Qardawi terlihat sangat respek terhadap Presiden Yudhoyono, begitu juga sebaliknya. Qardawi, lanjut Marwah, bahkan meminta Yudhoyono untuk terus rajin melakukan sholat Tahajjud. Di lain sisi, Presiden juga meminta Qardawi untuk selalu menesehatinya.

Nazarudin Umar juga menyatakan, setelah Presiden dan seluruh rombongan dapat masuk ke dalam Ka`bah, kemudian masuk ke dalam makam Rasulullah ? suatu yang tidak mudah diperoleh pemimpin dunia Islam lainnya ? kini kedatangan Qardawi secara pribadi itu, memperlihatkan posisi Presiden dan Indonesia yang semakin kuat di dunia Islam. antara/pur

Sumber : Republika

  kirim ke teman |   versi cetak


Tidak ada komentar tentang artikel ini.

Formulir Komentar | Aturan >>

Nama
Email
Judul Komentar
Komentar

[ Back To Beranda ]



 
   
Top Download
Prestasi Pemkab Bekasi Saduddin (229)
Jadwal Kampanye Parpol (190)
Tadzkiroh Jabat Tangan (148)
RBT KAMPANYE PKS 2009 (103)

Headline News
Situs Dakwah :
Dakwatuna.com
Al-Ikhwan.net

Pemerintahan :
Presiden RI
LKBN Antara

Media Massa Nasional :
Indosiar News
Detik News
Media Indonesia News
Tempo News
Kompas News
Suara Merdeka News

 
DPD PK Sejahtera Kabupaten Bekasi © 2006
Jl. Perjuangan No.44 RT.02 RW.02 Desa Tambun Kec. Tambun Selatan, Bekasi
Telp. 021-88327165 - email : admin @ pks-kab-bekasi.org
Masukan, kritik dan saran bisa via SMS Admin ke 0857 1905 9415