PK Sejahtera Kabupaten Bekasi
 
 

 
Beranda
Peta Situs
Tentang PK Sejahtera
Sejarah PK Sejahtera
Piagam Deklarasi
Visi dan Misi
Kebijakan Dasar
Keanggotaan
Rubrik

Interaktif
Download
Web Links
Buku Tamu
Kirim Artikel
Kontak Kami
Quran Online

Rubrik Utama
Info Keadilan
Kab. Bekasi & Jawa Barat
Parlementaria
Info DPD dan DPC/DPRa
Media Bicara PKS
Dunia Islam
MUSDA - 1

Rubrik Tarbiyah
Kaderisasi
Kisah & Hikmah
Imunitas Da'wah
Wanita & Keluarga
Tsaqafah
Samudera Hikmah
Bina Ruhul Jadid
Ulumul Qur'an

Pesan Singkat
Nama*
Email
Pesan*
  *harus diisi

Tools For Community
Who's Online Now
Statistik Situs

Statistik Situs
         Sejak 1 Mei 2006
Pengunjung : 136243
Hits : 1514889 hits
Bulan Ini : 2113 users
Hari Ini : 111 users
Online : 3 users

   


Kaya Migas, tetapi Miskin Perhatian
Kamis, 07 Juni 07 - oleh : Redaksi

PKS-Kab.Bekasi OnLine : "Sudah lebih dari dua bulan lalu kami berkirim surat kepada Bupati Bekasi, memohon agar jalan di Babelan diperbaiki. Perbaikan jalan di Babelan ini sungguh mendesak," kata Agung Sutarto, Kepala Seksi Pemerintahan di Kantor Camat Babelan, Selasa (29/5), sambil memperlihatkan surat itu.

Surat yang dibuat 30 Maret 2007 itu ditujukan kepada Bupati Bekasi. Isinya, permohonan perbaikan jalan sepanjang 10 kilometer yang meliputi Desa Babelan Kota, Desa Kedung Pengawas, Desa Muara Bakti, dan Desa Hurip Jaya. Surat ditandatangani semua kepala desa itu dan Camat Babelan. Mereka mewakili suara 151.918 warga sekecamatan.

Ketika Kompas ke Babelan, Selasa (29/5), pantas kalau warga Babelan mendesak agar jalan di wilayah mereka segera diperbaiki. Kondisi jalan di beberapa lokasi memang mengenaskan.

Jalan Pasar Babelan, misalnya, rusak parah hampir sejauh 1 kilometer. Kondisi yang lebih parah dialami warga Kedung Pengawas. Jalan utama di desa itu hampir tidak utuh lagi. Warga menuding, aktivitas lalu lintas truk-truk proyek Pertamina menjadi penyebab rusaknya jalan desa mereka. Rumah-rumah warga di pinggir jalan pun ikut rusak, terimbas getaran hebat saat truk bertonase berat lewat.

Warga Kedung Pengawas pun beberapa kali berunjuk rasa menuntut perbaikan jalan. Mereka juga pernah memblokir jalan sehingga truk-truk proyek Pertamina tidak bisa lewat.

Memang tidak semua jalan di Babelan rusak parah. Di beberapa tempat, misalnya Kedung Jaya, ruas jalan desa itu sudah bagus dan kokoh, dengan konstruksi dari beton. Di desa ini terdapat sumur-sumur milik Pertamina yang menyemburkan minyak mentah dan gas bumi.

Minyak dan gas bumi

Babelan adalah satu dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi. Nama Babelan lebih mencuat pada 2003 menyusul penemuan cadangan minyak dan gas bumi (migas) dalam jumlah besar.

Potensi minyak yang ditemukan dari perut bumi Babelan yang subur ini diperkirakan 233 juta barrel. Adapun cadangan gas bumi triliunan kaki kubik.

Namun, cadangan minyak yang dikelola Pertamina itu belum memberi keuntungan nyata bagi warga Babelan, terutama di sekitar lokasi pengeboran.

Kepala Urusan Pemerintahan Desa Kedung Jaya, Baedowi, menuturkan, kontribusi dari Pertamina yang sudah dirasakan masih sebatas perbaikan jalan di beberapa desa dan pembangunan kakus umum. "Kalaupun ada untuk warga lokal, jumlahnya terbatas, dan paling-paling sebagai bantuan sekuriti dan satuan pengamanan," kata Baedowi.

Agung menambahkan, minimnya warga lokal yang bisa bekerja di proyek-proyek Pertamina di Babelan lebih disebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia setempat. "Pendidikan warga pada umumnya masih rendah. Mungkin baru satu-dua orang Babelan yang sudah sarjana," kata Agung.

Akibatnya, kemiskinan masih melilit warga Babelan. Mata pencarian warga di kecamatan itu umumnya buruh tani atau penggarap kebun sayur.

Raut kemiskinan warga semakin tampak jelas saat musim kering melanda. Cadangan air di sumur warga kering kerontang, sementara jatah kiriman air dari instansi pemerintah datang tak menentu dan sering terlambat. Sebaliknya pada musim hujan tidak sedikit warga Babelan yang tempat tinggalnya kebanjiran.

Salah satunya adalah Kampung Pasar Mas atau Kampung Buni yang kaya peninggalan arkeologi di Desa Muara Bakti, Babelan, sekitar 20 kilometer utara Kota Bekasi. Saat banjir dahsyat melanda Bekasi, Februari lalu, Kampung Pasar Mas juga tak luput dari terjangan banjir.

Sakihudin, warga Kampung Pasar Mas, menyebutkan, keberadaan situs Buni ini sudah mengangkat nama Kampung Buni, Babelan, dan Bekasi ke dunia sejak 1960-an, namun perhatian pemerintah terhadap masyarakat masih minim, di antaranya jalan dan air bersih.

Soal air bersih, kata Sakihudin, warga Kampung Pasar Mas masih mengandalkan jatah air kiriman dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bekasi. "Sudah satu bulan ini kiriman air dari PDAM belum datang, padahal kebutuhan air untuk warga sudah mendesak," ujarnya.

Sumber : Kompas

  kirim ke teman |   versi cetak


Ada 1 komentar tentang artikel ini :

mohon perhatian
Selasa, 18 Desember 07 - oleh : budi darma
memang seharusnya pemerintah daerah KAB-BEKASI lebih bisa memahami keadaan kami ( khususnya wilayah DESA KEDUNG PENGAWAS- BABELAN yang memang jalannya sangat rusak parah dan sampai sekarang belum ada perhatian yang bisa di berikan pemerintah dan hanya mengeruk hasil bumi di dalamnya saja .dan seharusnya bisa lebih memberdayakan warga yang ada di sekitar wilayah yang terkena proyek pertamina

Formulir Komentar | Aturan >>

Nama
Email
Judul Komentar
Komentar

[ Back To Beranda ]



 
   
Top Download
Prestasi Pemkab Bekasi Saduddin (229)
Jadwal Kampanye Parpol (190)
Tadzkiroh Jabat Tangan (148)
RBT KAMPANYE PKS 2009 (103)

Headline News
Situs Dakwah :
Dakwatuna.com
Al-Ikhwan.net

Pemerintahan :
Presiden RI
LKBN Antara

Media Massa Nasional :
Indosiar News
Detik News
Media Indonesia News
Tempo News
Kompas News
Suara Merdeka News

 
DPD PK Sejahtera Kabupaten Bekasi © 2006
Jl. Perjuangan No.44 RT.02 RW.02 Desa Tambun Kec. Tambun Selatan, Bekasi
Telp. 021-88327165 - email : admin @ pks-kab-bekasi.org
Masukan, kritik dan saran bisa via SMS Admin ke 0857 1905 9415