|
Sejak 1 Mei 2006 Pengunjung : 136243 Hits : 1514887 hits Bulan Ini : 2113 users Hari Ini : 111 users Online : 3 users |
|
|
|
|
Rumah Gakin Harus Diperbaiki Rabu, 06 Juni 07 - oleh : Redaksi
PKS-Kab.Bekasi OnLine : Wakil Bupati Bekasi Darip Mulyana meminta 23 camat untuk memperbaiki rumah warga miskin (gakin). Kebijakan ini diterapkan menyusul banyaknya rumah warga tak mampu yang memprihatinkan.
�Kenyataan inilah yang membuat saya mengeluarkan imbauan kepada seluruh camat,� kata Darip,kemarin. Untuk meringankan beban camat, dia menyarankan mereka (camat-lurah) bekerja sama dengan para pengusaha setempat, sehingga pembiayaan rehabilitasi rumah lebih ringan. �Camat dan lurah segera mendata rumah warga yang rusak, selanjutnya ditindaklanjuti bersama dengan para pengusaha,� paparnya. Darip yakin,jika kerja sama antara camat dan pengusaha terjalin, program perbaikan rumah warga miskin segera terwujud. Dia mengakui, untuk merenovasi satu unit rumah, paling tidak dibutuhkan dana Rp3�5 juta.
Meski begitu, Darip memastikan besaran dana tersebut tak akan memberatkan camat dan pengusaha. �Di Kabupaten Bekasi terdapat 3.600 perusahaan. Bila seluruh pengusaha dapat berbagi, saya yakin di daerah kami tidak akan ditemukan lagi rumah kurang layak,�ujarnya. Darip menyatakan, kebijakan itu memang tak tercatat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2007. Karena itu, dia tak bisa mengucurkan dana tersebut. "Maka itu, swadaya dari masyarakat sangat diperlukan untuk saling berbagi dengan warga yang rumahnya kurang layak.� Dia mengaku, di Kabupaten Bekasi masih banyak rumah warga miskin yang kurang memadai.
Buktinya, kerap ditemui rumah warga berlantaikan tanah dengan tembok dari bilik bambu.�Bahkan,banyak rumah yang mau roboh karena fondasi bangunan rumah tak kuat. "Menurutnya, kondisi ini terjadi karena persoalan ekonomi yang terus terpuruk.�Pemilik rumah tidak bisa membiayai untuk memperbaiki rumah,� ungkapnya. Camat Cibitung Edi Rohyadi berjanji menindaklanjuti imbauan tersebut. Dia akan membangun kerja sama dengan pengusaha agar program itu bisa terwujud. �Kami sedang mendata rumah warga yang kurang layak di tujuh desa. Yang jelas, semaksimal mungkin, kami akan menyukseskan program itu,� ujarnya.
Edi menyadari, jika hanya mengandalkan biaya dari kecamatan hanya mampu mengalokasikan dana tak lebih dari Rp 6 juta. �Kalau dari kami tak cukup memperbaiki rumah warga,� paparnya. Namun, dia optimistis jika pengusaha juga memiliki kepedulian dengan warga miskin, program tersebut bakal terwujud. Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Komisi B Faizal Hafan Farid mendukung kebijakan itu, asalkan tidak memberatkan para camat dan bergantung pada APBD. �Imbauan ini jangan sampai memberatkan camat,� tukasnya. Namun, Faizal yakin jika Camat bisa melakukan lobi dan menjalin hubungan baik dengan pengusaha, gagasan community development itu dapat direalisasikan. �Mudah-mudahan imbauan ini tidak memberatkan para camat.� Perlu diketahui, jumlah penduduk di Kabupaten Bekasi mencapai 2.027.092 jiwa. Dari jumlah tersebut, 111.517 KK dalam kondisi tak mampu. (wahab firmansyah)
Sumber : Koran Sindo kirim ke teman | versi cetak Tidak ada komentar tentang artikel ini.
Formulir Komentar | Aturan >>
[ Back To Beranda ]
|
|
|
|
|
|