|
Sejak 1 Mei 2006 Pengunjung : 136248 Hits : 1515309 hits Bulan Ini : 2117 users Hari Ini : 115 users Online : 2 users |
|
|
|
|
Kurang Pemeliharaan Jalan Tergenang Lumpur Jumat, 23 Februari 07 - oleh : Redaksi
PKS-Kab.Bekasi OnLine : Upaya penyedotan air bercampur lumpur yang menggenang Jln. Teuku Umar, Kabupaten Bekasi, Selasa (20/2) ternyata sia-sia. Hal itu dikarenakan 2 pompa penyedot, tidak mampu menyedot lumpur. Selain gorong-gorong yang mampet menjadi penyebab utama tidak dapat diperbaiki.
Padahal pihak Koramil 0507 Cibitung bersama Pemadam Kebakaran telah berupaya mendorong lumpur dan pasir dalam gorong-gorong dengan semprotan air.
Tersumbatnya gorong-gorong tersebut menyebabkan genangan air hingga menutupi trotoar sejak akhir Januari. Namun, hingga kemarin belum juga ada upaya perbaikan. Menurut Camat Cikarang Barat, M.A. Supratma, jalan tersebut sebenarnya merupakan jalan negara, sehingga bukan kewenangannya untuk memperbaikinya. Tetapi karena jalan tersebut dilalui oleh banyak orang. Karenanya bersama personel Koramil 0507, ia bekerja bakti membersihkan lumpur yang telah menutupi trotoar jalan tersebut.
Namun, saat penyedotan, beberapa kali pompa memuntahkan air yang bercampur lumpur. Akibatnya, lumpur yang menutupi sebagian badan jalan tidak juga menyusut. Penyedotan yang dilakukan sejak pukul 7.30 WIB itu akhirnya dihentikan pada pukul 15.00 WIB karena sumbatan pasir dan lumpur dalam gorong-gorong tidak juga terbuka oleh semprotan air. Padahal untuk membersihkan sumbatan itu, pelapis jalan terpaksa dibongkar karena saluran air itu membelah Jln. Teuku Umar dan Jln. Hassanudin sepanjang 32 meter. Upaya pembongkaran itu pun sia-sia meskipun telah mengerahkan puluhan orang termasuk dari Koramil.
Pemilik bangunan di Jln. Teuku Umar, H. Muchtar, menyesalkan kelambanan penanganan banjir di jalan tersebut. "Sejak banjir beberapa waktu lalu, tidak ada pemeriksaan ataupun perbaikan. Padahal jalan ini sering dilewati oleh kendaraan besar," katanya. Air yang semakin meninggi menyebabkan sebagian jalan di depan tokonya terendam. Bahkan untuk sementara selama pembersihan jalan tersebut tidak dilalui kendaraan. Hal itu menyebabkan kemacetan di ruas jalan itu karena sebagian besar kendaraan menggunakan jalan tersebut sebagai jalan masuk ke gerbang tol Cibitung.
Sumber : Pikiran Rakyat kirim ke teman | versi cetak Ada 1 komentar tentang artikel ini :
Bisa Membangun Tak Bisa Merawat Senin, 26 Februari 07 - oleh : Choirul | Pembangunan memang banyak dilakukan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta. Tampaknya memang beberapa wilayah menjadi tampak modern dengan pembangunan jalan, ruko, mal, rumah mewah dan lain-lain. Tapi banyak yang tanpa perencanaan matang. Baik yang membangun tanpa IMB maupun yang sudah mengantongi IMB. Karena instansi yang mengeluarkan IMB hanya mengantongi uangnya saja, tanpa advise apapun apalagi meninjau dan mengontrol realisasinya. Akibatnya yang terjadi bukan membangun tapi merusak. Seharusnya kita malu disindir oleh Allah dalam QS Al Baqarah : 11-12. "Dan jika dikatakan kepada mereka 'jangan berbuat kerusakan di muka bumi' mereka menagatakan 'kami justru berbuat kebaikan'. Tidak, mereka sebenarnya berbuat kerusakan, tapi mereka tidak sadar."
Seharusnya gak usah berhitung ini tanggung jawab camat atau bukan, toh selama ini camat yang mendapat nama baik jika wilayahnya mulus dan indah. Pemerintah level manapun saatnya bertindak, karena rakyat harus dilayani dengan baik. Pompa rusak segera diperbaiki dan bekerja lagi, setelah itu baru lapor ke atasan. |
Formulir Komentar | Aturan >>
[ Back To Beranda ]
|
|
|
|
|
|