|
Sejak 1 Mei 2006 Pengunjung : 136243 Hits : 1514563 hits Bulan Ini : 2113 users Hari Ini : 111 users Online : 3 users |
|
|
|
|
Bayanat Al-Ikhwan Al-Muslimun, Desember 2006 Selasa, 09 Januari 07 - oleh : Redaksi
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيّاً أَوْ فَقِيراً فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيراً
PKS-Kab.Bekasi OnLine : � Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan�. (An-Nisa : 135)
Saat ini jamaah Al-Ikhwan Al-Muslimun sedang berhadapan dengan tuduhan yang bertujuan mengaburkan persepsi umat tentang jamaah, menakut-nakuti dan membuat kekhawatiran serta mengobarkan kebencian umat Islam atasnya. Media komunikasi dan informasi, intelijen, aparat pemerintahan memiliki peran dalam menyebarkan isu tersebut sehubungan dengan atraksi olah raga karate dan kungfu yang dilakukan sebagian mahasiswa universitas Al-Azhar di dalam kampus mereka. Padahal kami telah membantah dan menolaknya sebelum umat membantahnya. Para mahasiswa merasa bersalah dengan aktivitas yang mereka lakukan dan mengeluarkan permohonan maaf kepada pihak universitas, para dosen dan teman-teman mereka, dan menyebarkan keterangan mereka melalui media masa �koran- dan media informasi, namun ironisnya, pamflet yang mereka sebarkan tidak tersosialisasikan secara menyeluruh, sehingga berbagai tuduhan masih saja terjadi terhadap jamaah, terhadap staf dan dosen universitas serta terhadap 140 mahasiswa lainnya. Karena itu agar tidak terjadi disinformasi di tengah umat maka kami sampaikan statemen berikut ini :
1. Bahwa Kami hadir membawa manhaj kebaikan dan damai, stimulan, berlandaskan Islam, bertujuan membangun peradaban manusia dan keluarga dan islah (perbaikan) masyarakat dalam berbagai aspek; politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dan pendidikan secara kontinyu dan berkesinambungan. Kami memandang bahwa reformasi yang bersandarkan pada prinsip-prinsip akhlaq harus ditegakkan seperti jujur, amanah, menepati janji, berkorban dan ikhlas, dan menjadikannya sebagai tonggak utama dalam berbagai kegiatan menuju kebebasan, keadilan, persamaan dan hak. Melalui ini, kami sampaikan bahwa rakyat merupakan sumber kekuasaan, melalui politik unilateral dan kebebasan mendirikan partai-partai dan memegang kekuasaan secara damai, pemilu yang bersih, pengadilan yang bebas dan independen, kebebasan pers, dan Kami juga menolak penggunaan kekerasan dan teror dalam mencapai tujuan politik, kekuasaan dan tujuan lainnya.
2. Kami membantah adanya tuduhan sektarianisme, ideologi takfir dan ekstrimisme, padahal kami menginginkan begitu banyak pemuda agar tidak terjerumus dalam kesesatan, tidak terjerumus pada tindakan kriminal yang mengarah pada kekerasan, pembunuhan dan terorisme bagaimanapun dan darimana pun sumbernya, sehingga menuntut kami untuk mempelajari sebab-sebabnya, lalu memberikan solusi dengan berusaha memberikan perbaikan secara integral. Menghentikan pembunuhan secara keji, penyiksaan dan kamuflase peradilan, menghadirkan peradilan alami yang menghargai dan menghormati undang-undang dan keputusan hukum dan hak asasi manusia, memberikan solusi terhadap kemiskinan dan pengangguran, dengan mewujudkan takaful (saling membantu) sosial, memberantas tindakan destruktif. Berkontribusi dalam kancah politik, persatuan para ahli dan sosial, agar umat dapat menerima kami dan memberikan kepercayaan kepada kami terhadap persatuan para ahli dan klu-klub para anggota organisasi guru, dewan perwakilan rakyat dan persatuan mahasiswa; sebagai alternative dukungan mereka terhadap anggota dewan dengan cara yang elegant. Walaupun para pejabat pemerintahan dan mereka yang simpati dengan sekularisme tidak henti-hentinya menuduh kami secara membabi buta dan serampangan sehingga kami jauh dari rakyat dan rakyat jauh dari kami.
Adapun tuduhan-tuduhan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menuduh sebagai jamaah yang berbahaya dan perlu diwaspadai sehingga masyarakat antipati terhadap jamaah dan berlaku kasar, mengekang gerak dan aktivitas kami, memarginalkan hak-hak kami sebagai bagian anggota masyarakat dan bagian dari warga Mesir.
2. Menggunakan pemilu untuk kemenangan partai tertentu (partai pemerintah; demokrasi) dan sudah maklum oleh khalayak bagaimana mereka mendapatkan suara pemilu- dalam membuat undang-undang untuk mempersempit langkah dan gerak jamaah, dan melakukan penyiksaan dan kezhaliman terhadap kami, seperti undang-undang darurat, undang-undang kepartaian, RUU pembentukan kepartaian, peradilan kepartaian, UU persatuan para ahli, persatuan pers dan sebagainya.
3. Menunda pelaksanaan pemilu daerah selama 2 tahun walaupun secara mayoritas banyak terjadi kerusakan di tubuh dewan perwakilan daerah, yang pada akhirnya kami tidak bisa ikut serta dalam pertarungan pemilu daerah tersebut.
4. Menghentikan pelaksanaan pemilu persatuan para ahli dan klub-klub anggota lembaga pendidikan dan universitas karena khawatir kemenangan berpihak kepada kami.
5. Melakukan kecurangan pemilu melalui kamar dagang dan persatuan buruh setelah dibatalkan calon-calon dari kami dan menangkap yang lainnya.
6. Memenjarakan sebagian anggota jamaah dalam jumlah yang begitu besar hingga mencapai 25 ribu orang selama kurun waktu 10 tahun, mulai dari tingkat pelajar SMA hingga orang dewasa yang telah sepuh dan berumur 80-an tahun, sehingga semenjak tahun 1992 hingga sekarang penjara penuh dengan Ikhwan.
7. Menyiksa anggota Ikhwan di markas kepolisian Negara hingga di antara mereka ada yang syahid.
8. Mengajukan para qiyadah dalam jumlah yang besar mencapai 150 orang ke pengadilan militer dan kejaksaan dengan berbagai tuduhan, dan menjatuhkan hukuman 3-5 tahun lamanya tanpa alasan yang jelas.
9. Melakukan kecurangan dalam pemilu legislative di berbagai daerah, menggunakan suap (money politik), intimidasi dan tindak kekerasan terhadap para pemilih sehingga di antara warga ada yang terbunuh dan terluka, namun walaupun demikian 88 anggota Ikhwan berhasil memenangkan pemilu dan menjadi anggota legislative.
10. Menguasai sarana media televisi dan pers guna menyebarkan tuduhan, kebohongan dan kedustaan terhadap jamaah tanpa memberikan kesempatan kepada jamaah untuk membantah dan menjelaskan hakikat sebenarnya.
11. Melarang disiarkannya rapat dewan perwakilan rakyat secara langsung di media televisi, seperti yang pernah dilakukan sebelumnya.
12. Melarang beredarnya surat kabar (Afaq Arabiyah) yang di dalamnya terdapat tulisan dan pandangan kami.
13. Menutup perusahaan dan perniagaan yang dimiliki para Ikhwan dan menangkapi mereka serta merampas apa yang mereka temukan di rumah para Ikhwan baik uang atau harta benda lainnya.
14. Memutasi ribuan guru dan imam masjid menjadi pegawai bawahan.
15. Melarang para Ikhwan melakukan safar (bepergian) keluar negeri tanpa alasan yang jelas.
16. Menghadang para demonstran yang turun ke jalan dan mengusir mereka dengan cara kasar dan menangkap yang lainnya, walaupun di antara mereka ada yang dilepaskan seperti dua orang doktor; Muhammad Mursi dan �Isham Al-Uryan setelah keduanya berada dibalik jeruji selama 7 bulan.
Ini semua menunjukkan adanya kezhaliman dan tekanan yang dialami para Ikhwan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta kehidupan, bahkan terhadap mereka yang menginginkan keadilan, keamanan dan kebebasan. Walaupun demikian kami tetap bersabar dan berharap, membuka akal dan hati untuk berdialog, membuka tangan kami untuk saling tolong menolong dalam meraih kemaslahatan umum. Tidak ada sedikit pun dalam diri kami perasaan dendam, benci dan marah.
Bahwa pelarangan mahasiswa anggota Ikhwan dan yang lainnya yang loyal terhadap salah satu calon dalam pemilihan ketua persatuan mahasiswa selalu mendapat intimidasi; bagi siapa yang mendapatkan kartu pemilih akan langsung ditangkap sebelum melakukan pemilihan, sehingga calon yang akan terpilih tidak berhasil lolos dan meraih kemenangan kecuali calon yang diinginkan para polisi, sehingga dengan itulah para mahasiswa lainnya terpaksa mengadakan pemilihan tandingan untuk mendirikan persatuan mahasiswa yang bebas dan tidak tunduk pada tekanan aparat baik polisi ataupun militer.
Salah satu universitas yang loyal dengan pemerintah memberikan dukungan pada aparat dan dengan dibekali persenjataan melakukan perlawanan terhadap mahasiswa tersebut sehingga terjadilah bentrokan, sementara itu para petugas keamanan universitas hanya bisa menyaksikan pertikaian dan bentrokan antar mahasiswa dan tidak berusaha melerainya (turut campur), sehingga pada akhirnya sebagian mahasiswa mengalami cedera dan terpaksa dibawa ke rumah sakit, dan di antara mereka ada yang ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara etika dan ada yang diskorsing oleh pihak universitas selama 1 bulan.
Hal ini juga membuat mahasiswa lain yang simpati terhadap mahasiswa yang cedera melakukan demonstrasi menolak keputusan tersebut, maka saat itulah terjadi apa yang kita saksikan dan berusaha kami jelaskan serta kami ingkari, sementara para mahasiswa meminta maaf akan peristiwa tersebut. Apakah segala tuduhan dan kedustaan ini berhak atas kami? atau adakah dibalik kabut gelap ini ada tujuan lain? inilah yang akan coba jelaskan pada hari-hari mendatang.
Tentunya kami akan terus berusaha berada dalam naungan ajaran Rasul kami dan menteladaninya; yang telah banyak mendapatkan cobaan dan siksaan lebih keras dari kami, namun beliau tetap bersabar dan bersabar bahkan beliau berdoa untuk kebaikan mereka, kami berusaha memahami akan ungkapan pemimpin kami Hasan Al-Banna: �Jadilah seperti pohon, mereka lempari dengan batu namun dibalas dengan melempari mereka dengan buah�. Dan ungkapkan beliau: �Kami juga ingin agar kaum kami (umat Islam) memahami bahwa mereka lebih kami cintai ketimbang jiwa-jiwa kami, dan kecintaan dalam jiwa ini akan menjadi tameng mereka jika memang membutuhkan pengorbanan, menumpahkan darah dengan harga yang mahal demi kemuliaan, kehormatan, agama dan cita-cita jika hal tersebut dibutuhkan, kami melakukan ini dijalan Allah untuk umat Islam melebihi kepentingan kami sendiri, kami untuk kalian bukan untuk yang lainnya wahai saudara yang kami cintai dan kami tidak akan menjadi beban atas kalian�.
�Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah maka akan diberikan jalan keluar dan diberikan rezki yang datangnya tidak disangka, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah maka cukup hanya Allah sebagai pelindung, sesungguhnya Allah memiliki segala urusan-Nya dan Allah telah menjadikan segala sesuatu sesuai dengan takdir-Nya�.
Wassalamu�alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Cairo, 28 Dzul Qa�dah 1427 H � 19 Desember 2006
ttd
Muhammad Mahdi Akif kirim ke teman | versi cetak Tidak ada komentar tentang artikel ini.
Formulir Komentar | Aturan >>
[ Back To Beranda ]
|
|
|
|
|
|