|
Sejak 1 Mei 2006 Pengunjung : 136248 Hits : 1515196 hits Bulan Ini : 2117 users Hari Ini : 116 users Online : 5 users |
|
|
|
|
Bantahan Tifatul Sembiring Soal Penarikan Dukungan Rabu, 05 Juli 06 - oleh : Redaksi
PKS-Kab.Bekasi OnLine : Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baru akan mengevaluasi pemerintahan SBY dan Jusuf Kalla sekitar bulan Oktober yang akan datang. Menurut Presiden PKS Tifatul Sembiring yang ditemui di DPP PKS, kawasan Mampang, Jakarta Selatan, kemarin sikap resmi PKS terhadap pemerintahan SBY baru akan disampaikan setelah evaluasi dilakukan.
Saat menghadiri Tobat dan Istighfar Nasional di Masjid Istiqlal hari Minggu lalu (2/7) pun Tifatul mengatakan dirinya sama sekali tidak berbicara tentang hal-hal yang berbau politik praktis, apalagi rencana meninggalkan pemerintah usai Piala Dunia 2006. Pernyataan-pernyataan yang keluar dari mulutnya ketika itu, sebut Tifatul, berkaitan dengan substansi acara, yakni pentingnya tobat nasional dilakukan seluruh pemimpin Indonesia, mulai dari tingkat pusat hingga daerah, ter-lebih setelah berbagai ben-cana alam terjadi di tanah air.
Penjelasan Tifatul itu disampaikan untuk meluruskan berita sebelumnya yang mengatakan bahwa PKS akan mengevaluasi dukungan mereka terhadap pemerintah dan meninggalkan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) setelah Piala Dunia 2006 berakhir (Rakyat Merdeka, 3/7). Secara khusus Tifatul minta hal ini diluruskan.
Tifatul juga mengatakan bahwa PKS sama sekali tidak merasa pernah dianak-tirikan baik oleh Presiden SBY maupun Wapres Jusuf Kalla. Dirinya dapat kapan saja menghubungi SBY dan Kalla untuk menyampaikan pandangan-pandangan PKS terhadap berbagai persoalan yang tengah dihadapi bangsa ini.
"Saya bebas berbicara apapun dengan Pak SBY dan Pak Kalla. Kalau saya ingin bicara, saya dapat menghubungi mereka," kata Tifatul.
Dalam kesempatan itu, Tifatul juga meluruskan bahwa dirinya tidak hadir dalam aksi raksasa mengecam dukungan Amerika Serikat atas penahanan
anggota parlemen dan petinggi pemerintah Palestina oleh tentara Israel, hari Minggu lalu. Dalam pemberitaan yang diluruskan tersebut, Tifatul disebutkan hadir di tengah ribuan massa.
Masih kata Tifatul, usai menghadiri Istigfhar dan Tobat Nasional di Masjid Istiqlal, dia memilih istirahat karena kondisi tubuhnya sedang kurang baik. Hal lain yang disampaikan Tifatul di Masjid Istiqlal adalah kecaman terhadap penyerangan yang dilakukan Israel diikuti penangkapan sejumlah politisi dan tokoh di tubuh peme-rin-tahan Palestina. RM
Sumber: Rakyat Merdeka kirim ke teman | versi cetak Tidak ada komentar tentang artikel ini.
Formulir Komentar | Aturan >>
[ Back To Beranda ]
|
|
|
|
|
|