8 PKS | DPD Kabupaten Bekasi
Rubrik : Imunitas Da'wah
Menimbang Kitab "Menimbang Yusuf Al-Qardhawy"
Jumat, 19 Mei 06 - by : Redaksi
PKS-Kab.Bekasi OnLine : erhadap buku Menimbang Yusuf al Qaradhawy (penerbit Pustaka Imam asy Syafi'i) yang isinya mempertanyakan kredibilitas Yusuf al Qaradhawy, ada komentar seseorang 'alim muda, Isham Talimah. Dalam bukunya Manhaj Fikih Yusuf al Qaradhawy, ia berkata, "Ia mengutip beberapa perkataan syaikh secara semaunya dengan memangkas dalil-dalil yang syaikh ytarakan dengan harapan para pembaca beranggapan bahwa syaikh memiliki pandangan picik dan pendapatnya hanya dibuat-buat tanpa didasari dalil. Sebagian yang lain telah meringkas buku itu menjadi buku kecil dan menyebarkannya di Arab Saudi. Mereka sebarkan buku itu di masjid-masjid dan tempat umum. Saya bertanya kepada salah seorang diplomat Saudi yang bekerja di kedutaan Saudi di Qatar. Ia seorang konsulat Saudi, as Sayyid Abdullah al Madhi tentang buku itu dan ringkasannya. Apakah hal itu memang dilakukan agen-agen Saudi atau pihak-pihak resmi pemerintah atau kalangan ulama Saudi. Ia menjawab 'tidak'. Kemudian, ia menjelaskan penulis buku itu sama sekali tidak dikenal. Ia mengatakan orang itu adalah orang yang di dadanya membara rasa dendam dan dengki. Menurutnya, ulama-ulama Saudi sangat mencintai dan menghormati al Qaradhawy."

Saya telah membaca buku itu secara keseluruhan. Ternyata, ia tidak menguasai secara utuh pandangan syaikh dalam perkara yang ia tulis. Padahal, perkara yang disebutkan adalah perkara yang bersifat khilafiyah dan bukan masalah yang qath'i. Salah seorang murid syaikh al Qaradhawy dari Qatar telah menulis jawaban tuntas terhadap buku itu dengan cara yang sangat ilmiah. Buku itu ditulis saudara kita, Syaikh Walid Hadi, salah seorang mantan Hakim Agung di Qatar dan salah seorang anggota dewan pengawas syariah di sebuah bank di Qatar saat ini. Ia menulis jawaban itu dalam sebuah buku tebal sekitar seribu halaman (Isham Talimah, Manhaj Fikih Yusuf al Qaradhawy, hal. 214)

Hasilnya, kedua penulis buku tentang kritik terhadap Yusuf al Qaradhawy itu masih harus banyak mempelajari Islam secara baik dan utuh, harus mengerti Ikhtilaf antar ulama, mempelajari sopan-santun dalam ber-ikhtilaf, dan menata hatinya agar terhindar dari rasa dendam, dengki dan tidak objektif agar pendapat-pendapatnya dapat diterima secara ilmiah, etis, dan tidak asbun (asal bunyi) dan asbed (asal beda). Itulah sikap salafi sebenarnya yang jauh dari sikap talafi (penghancur), shalafi (pembual), atau kekanak-kanakan.

Wallahu a'lam

Sumber : Al Ikhwan Al Muslimun, Anugerah Allah yang terzalimi - Farid Nu'man
8 PKS | DPD Kabupaten Bekasi : https://www.pks-kab-bekasi.org
Versi Online : https://www.pks-kab-bekasi.org/?pilih=lihattarbiyah&id;=24