8 PKS | DPD Kabupaten Bekasi
Rubrik : Kab. Bekasi & Jawa Barat
Wisata : Taman Buaya yang tidak Berdaya
Jumat, 06 Juli 07 - by : Redaksi

PKS-Kab.Bekasi OnLine : �Ma, liat itu buaya mau gigit om-nya. Aku takut, Ma!" teriak seorang anak berusia sekitar 4 tahunan. Tangisannya seketika berhenti saat melihat seekor buaya berhasil lari kembali ke kolam setelah sang pawang gagal menarik ekornya. Anak itu bahkan tertawa terbahak-bahak ketika sang pawang tergelincir karena tidak berhasil mengejar buaya itu. Tidak hanya anak kecil tersebut yang tertawa, karena hampir semua orang yang berada di arena Joko Tingkir Taman Buaya Jln. Raya Serang-Cibarusah KM 3, Serang Baru, Kab. Bekasi, ikut tertawa.

Minggu (1/7), Taman Buaya memang tengah ramai dikunjungi karena berbarengan dengan waktu liburan panjang sekolah. Sebagian besar yang datang adalah keluarga-keluarga yang tengah menikmati liburan. Selain dapat menyaksikan buaya-buaya yang berada di kandangnya, pada hari Minggu dan hari libur, pengunjung pun disuguhi atraksi permainan pawang dengan ular dan buaya, serta atraksi debus dari Provinsi Banten.

Akan tetapi, di hari-hari biasa, Taman Buaya jarang dikunjungi. Bahkan, nama Taman Buaya sendiri kurang familiar di telinga warga Bekasi. Sehingga, wilayah Jakarta dan Bandung sering kali menjadi pilihan untuk menikmati liburan.

M. Arsyad, pawang buaya sekaligus pengelola Taman Buaya mengakui Taman Buaya jarang kedatangan pengunjung sebanyak Minggu itu. Kemungkinan sedikitnya pengunjung dikarenakan letak Taman Buaya yang jauh dari pusat kota. Padahal, di taman yang luasnya 1 hektare itu terdapat beragam jenis buaya yang ada di Indonesia. "Mungkin kurang promosi juga," ujar Arsyad yang menyebutkan lebih dari 500 ekor buaya dipelihara di taman itu. Buaya-buaya itu berasal dari Sumatra, Kalimantan, dan Irian.

Permasalahan lain timbul dalam proses pemeliharaan buaya. Buaya-buaya itu selama seminggu harus diberi makan 2 kali. "Makannya sih ayam, ikan, atau daging lainnya," kata Arsyad. Namun, jumlah makanannya sekira 300-500 kg. Dan ketika harga daging melambung, Arsyad tidak tahu harus berbuat apa terhadap buaya-buaya tersebut. Tidak mungkin bagi Arsyad selamanya mengandalkan hasil penjualan tiket untuk mendukung pemeliharaan buaya. Ia berharap adanya perhatian khusus dari berbagai pihak terhadap satu-satunya tempat wisata di Kabupaten Bekasi itu.

Sumber : Pikiran Rakyat

8 PKS | DPD Kabupaten Bekasi : https://www.pks-kab-bekasi.org
Versi Online : https://www.pks-kab-bekasi.org/?pilih=lihat&id;=216