PKS-Kab.Bekasi OnLine : Israel menembak mati delapan pejuang Hamas dan mencederai sedikitnya 18 orang lainnya dalam sebuah serangan yang melibatkan jet tempur, kendaraan lapis baja, dan buldoser ke kamp pengungsi Bureij dan Maghazi di Jalur Gaza Tengah, Kamis (5/7).

Juru Bicara Hamas, Abu Obeida, mengatakan enam anggota Hamas meninggal dalam baku tembak di Bureij dan dua lainnya meninggal akibat terjangan rudal Israel di Maghazi. Salah satu korban meninggal adalah Mohammed Siam, komando lapangan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, di Jalur Gaza Tengah.

Ia mengatakan baku tembak pecah ketika para anggota Hamas dan Brigade Al-Qassam memergoki kehadiran sebuah unit militer Israel di Bureij. Mereka kemudian melepaskan tembakan senjata ringan ke arah tentara Israel, menanam sejumlah ranjau darat, dan menembakkan roket berpeluncur granat. Perlawanan sengit yang dilakukan para pejuang Hamas memaksa pasukan Israel meminta bantuan jet tempur dan sejumlah kendaraan lapis baja.

Militer Israel mengakui mereka sedang menggelar operasi rutin di Bureij untuk mencari dan menghancurkan infrastruktur kelompok teroris. Mereka juga mengakui menerbangkan sejumlah pesawat pengintai tak berawak ke Jalur Gaza Tengah dalam operasi militer tersebut.

Sementara itu, ratusan pegawai negeri sipil (PNS) Palestina di Jalur Gaza tidak bisa berkantor akibat pertarungan kekuasaan antara Hamas dan Fatah yang kini bermarkas di Tepi Barat.

Selama ini Hamas memutuskan hari-hari kerja di Gaza dimulai Sabtu hingga Rabu, dengan dua hari libur pada Kamis dan Jumat. Namun, PM kabinet darurat Palestina, Salam Fayyad, pekan lalu memutuskan hari kerja dimulai Ahad hingga Kamis, dengan libur dua hari pada Jumat dan Sabtu, seperti yang berlaku di Israel. Fayyad beralasan keputusannya itu untuk memaksimalkan kinerja PNS.

Salah seorang PNS di Kementrian Kesehatan, Rami Hab, mengatakan ia dan teman-temannya telah memutuskan untuk tidak bekerja pada Kamis hingga Sabtu untuk menyenangkan Fatah dan Hamas.

Sumber : Republika