PKS-Kab.Bekasi OnLine : Di kota suram Yordania tempat Abu Musab al-Zarqawi tumbuh, keluarga berduka atas kematian pemimpin Al-Qaeda Irak tersebut dan berdoa bagi kemunculan 1.000 Zarqawi lain yang akan menggantikan tempatnya melawan Amerika.
"Ini sebuah tragedi. Kami semua di sini sedih," kata paman Zarqawi, Yazm Khalayleh (64).
"Kami harus bersedih karena ia memerangi kaum kafir. Orang yang mengatakan ia tidak sedih berbohong: masyarakat yakin ia adalah seorang syuhada. Kami tidak ingin percaya bahwa ia tewas," katanya.
Zarqawi, pemimpin Al-Qaeda di Irak, tewas dalam serangan udara Amerika, menurut para pejabat AS dan Irak, Kamis.
Orang Yordania itu, yang mendalangi ratusan serangan bom bunuh diri di Irak dan disalahkan atas pemenggalan sandera-sandera asing yang direkam video, telah menjadi lambang perlawanan muslim garis keras terhadap pasukan pendudukan AS di Irak.
Keluarga dan tetangga memuji Zarqawi sebagai pahlawan Islam dan berharap kematiannya tidak akan meredakan pemberontakan di Irak.
"Insya Allah akan ada 1.000 Zarqawi lain yang akan memerangi orang Amerika," kata seorang kerabat lain Zarqawi, Ahmed Khalayleh, kepada Reuters.
Terlahir dengan nama Ahmed Fadhil al-Khalayleh dari sebuah keluarga terhormat yang merupakan bagian dari suku terbesar di Yordania, Zarqawi dibesarkan di jalan-jalan berdebu Zarqa, sebuah kota industri dimana tingkat pengangguran tinggi dan paham garis keras tersebar luas.
Zarqawi, yang dipenjara selama beberapa tahun oleh pihak berwenang Yordania pada awal 1990-an, pergi memerangi pasukan AS di Irak, dan Osama bin Laden mengangkatnya sebagai "pangeran" Al-Qaeda di Irak.
Yordania memvonis mati Zarqawi pada 2004 karena kasus pembunuhan diplomat AS Laurence Foley di Yordania dua tahun sebelumnya.
Banyak orang di Zarqa menolak berbicara mengenai Zarqawi atau berkomentar tentang pembunuhannya, karena khawatir mereka akan dicurigai oleh pihak berwenang Yordania.
"Peraduan pahlawan syahid," kata satu spanduk yang bergantung di luar rumah keluarga tersebut, dimana tamu berdatangan untuk menyampaikan tidak saja bela-sungkawa namun juga selamat karena Zarqawi telah mati syahid dan akan mendapat tempat yang khusus di surga.
Keluarga Zarqawi, yang merupakan bagian dari suku Bani Hassan, memberikan gula-gula kepada sekitar 100 orang yang datang untuk memberikan penghormatan mereka.
Tidak semua orang di Zarqa, kota terbesar kedua Yordania yang terletak sekitar 25 kilometer sebelah timurlaut Amman, berbagi rasa sedih.
Sejumlah orang mengatakan bahwa Zarqawi, yang diperkirakan berusia akhir 30-an, telah membunuhi muslim di Irak, bukannya memerangi pasukan Amerika yang menduduki negara tetangga tersebut.
"Saya senang ia tewas karena ia biasa membunuhi muslim seperti non-muslim. Ia tidak membeda-bedakan," kata Sameh Dawood, seorang warga Zarqa.
Sumber : Media Indonesia |